selamat datang di blog AL_KHAROMAIN
00.30 | Posted in

Pertarungan antara dua kucing besar, harimau dan singa, sudah terjadi lebih sering dari yang Anda bayangkan. Pada zaman Romawi, Colosseum sering mempertunjukkan pertarungan antara singa Afrika dan harimau Asia untuk menghibur penonton. Beberapa pertarungan juga pernah diadakan di awal abad 20, dan pada beberapa kali di zaman modern pertarungan antarspesies yang tidak disengaja di kebun binatang berakhir dengan pemandangan berdarah — yang dipastikan akan membuat anak-anak trauma seumur hidup.

Tetapi, bagaimana sebenarnya hasil dari pertarungan antara singa dengan harimau?  

Pernyataan tidak resmi dari catatan sejarah menunjukkan, harimau kebanyakan menang di pertarungan pada zaman Romawi kuno, dan di pertarungan pada zaman sekarang juga seperti itu, meski tidak selalu. 

Singa dan harimau memiliki kelebihan masing-masing, dan "hasil dari sebuah pertarungan bergantung penuh pada individu hewan: pengalamannya, gaya bertarung dan fisiologi," kata Craig Saffoe, seorang ahli biologi di kebun binatang Smithsonian Zoo di Washington, D.C. 

 "Tetapi jika aku diminta bertaruh, aku akan bertaruh untuk harimau," kata Craig kepada Life's Little Mysteries. 

Pertama, walaupun harimau jenis tertentu lebih besar dari singa mana pun, kedua spesies itu biasanya hampir sama besar. Meski ukurannya bervariasi, Craig mengatakan bahwa rata-rata singa jantan Afrika dewasa dan harimau jantan Bengal dewasa memiliki berat sekitar 400 sampai 420 pounds (180-190 kg). 

Surai (bulu tengkuk) singa memberikan keuntungan fisik. Menurut Craig, baju zirah alami tersebut melindungi leher mereka. Singa jantan memang dirancang untuk bertarung. "Singa lebih bersifat sosial daripada harimau, jadi ketika beranjak dewasa, singa akan lebih banyak bermain ala pertarungan karena mereka berlatih untuk menjadi singa dominan, sementara harimau dapat melewati sepanjang hidupnya tanpa mengalami satu pertarungan pun," katanya. 

Walaupun pengalaman bertarung akan membuat singa tua lebih tangguh, namun sifat sosial tersebut juga merupakan kelemahan terbesarnya ketika bertarung dengan harimau. 

Menurut Lion Research Center di University of Minnesota, kumpulan dari tiga singa jantan biasanya bertarung sebagai kelompok ketika ada yang mengganggu wilayah mereka, sementara harimau selalu melakukannya sendiri. Perbedaan itu memengaruhi insting dari kedua spesies kucing besar tersebut. 

"Apa yang saya lihat dari harimau adalah mereka lebih agresif, mereka langsung mengincar leher, mereka langsung berniat membunuh," kata Craig. "Sementara singa lebih seperti, 'Aku ingin memukulmu dan sedikit bermain denganmu.' Singa mungkin sempat sedikit bermain-main karena mereka memiliki singa lain yang menjaganya.” 

 “Sementara harimau tidak bisa seperti itu. Mungkin mereka dikondisikan melalui evolusi untuk tidak bergantung kepada pertolongan siapapun dan selalu ingin membunuh dengan cepat." 

Kesadisan itulah yang memberikan harimau kelebihan. 

Sebelum kita mengambil kesimpulan, ada baiknya kita memasukkan kucing besar lainnya ke dalam arena. Bagaimana peluang jaguar Amerika melawan singa atau harimau? Bagaimana dengan macan tutul atau cheetah? 

 Menurut Craig, peringkat dari para kucing besar adalah sebagai berikut: Di peringkat teratas ada harimau, singa, dan jaguar, dan setelah mereka dari yang paling atas adalah macan tutul, cougar, macan tutul salju, dan cheetah. "Pertarungan yang paling menarik mungkin antara harimau Bengal berukuran besar dengan jaguar jantan berukuran besar, karena kedua hewan tersebut memiliki temperamen, kecepatan, ukuran, dan kekuatan yang hampir sama," kata Craig. 

 Macan tutul adalah kuda hitamnya. "Jangan meremehkan macan tutul. Mereka kecil tetapi sangat kuat dan petarung yang ulung," kata Craig. "Siapa yang tahu, seekor macan tutul mungkin bisa berubah menjadi mesin pembunuh dan menumbangkan singa atau harimau." 

Oleh Natalie Wolchover | LiveScience.com

Read More......

Category:
��
www.tips-fb.com
06.48 | Posted in

Jakarta--Kooridnator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran Uchok Sky Khadafi mengatakan bahwa berdasarkan analisis hasil audit BPK tahun 2005-2011, ditemukan 24 BUMN yang berpotensi sebagai lembaga negara yang korup. "Dan, potensi kerugian negara yang bisa disebabkan adalah Rp4,9 trilyun dan US$305 Juta," ujar Uchok dalam materi yang dikirimkan kepada Tempo, Ahad, 15 Juli 2012. Uchok melanjutkan, dari 24 perusahaan pelat merah tersebut, perusahaan yang paling tinggi potensi terkorupnya adalah PT. Telekomunikasi Indonesia. Berdasarkan analisis Fitra, potensi penyimpangan anggaran yang merugikan negara oleh PT. Telekomunikasi Indonesia mencapai Rp12 milyar dan US$ 130 juta. Di bawah PT. Telekomunikasi Indonesia, ada PT Rajawali Nusantara Indonesia. Fitra mengungkapkan, PT. Rajawali Nusantara memiliki potensi penyimpangan anggaran senilai Rp904,85 milyar. Sementara itu, di posisi ketiga, ada perusahaan publik PT Jasa Marga dengan potensi penyimpangan sebesar Rp605 milyar. Uchok melanjutkan, potensi-potensi penyimpangan tersebut terjadi karena sejumlah faktor. Namun, faktor yang terkuat adalah kelemahan sistem pengendalian internal, sistem pengendalian akuntansi, dan pelaporan catatan keuangan yang tidak akurat. »Penyusunan laporan keuangan kadang juga tidak sesuai ketentuan,” ujarnya singkat. Faktor lainnya yang menurut Uchok memunculkan potensi korup atau tindakan merugikan negara adalah kelemahan kelemahan sistem pengendalian pelaksanaan anggaran perusahaan dan kelemahan struktur pengendalian intern. "Tidak ada pemisahan tugas dan fungsi yang memadai dalam BUMN. SOP juga tak jarang tidak ditaati.” Berikut daftar 24 BUMN yang memiliki catatan kasus yang potensial merugikan keuangan negara: 1. PT Telekomunikasi Indonesia (Rp12 milyar, US$130 juta) 2. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Rp904 ,8 milyar) 3. PT Jasa Marga (Rp605 ,4 milyar) 4. PT Bahana PUI (Rp237 ,8 milyar, US$39,5 juta) 5. PT PLN (Rp556 ,5 milyar) 6. PT Pembangunan Perumahan (Rp330 ,6 milyar) 7. PT Hutama Karya (Rp300 ,6 milyar, US$940 ribu) 8. PT Pertamina (US$ 32,4 juta) 9. PT Danareksa (US$ 28,1 juta) 10.PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Rp154 milyar, US$12,7 juta) 11. PT Wijaya Karya (Rp129 milyar, US$11,4 juta) 12. PT PPA (US$25 juta) 13. PT Taspen (Rp165,7 milyar) 14. PT Nindya Karya (Rp144,2 milyar) 15. PT Adhi Karya (Rp130,4 milyar) 16. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Rp125 ,9 milyar) 17. Perum Bulog (Rp117 milyar) 18. PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (US$12,7 juta) 19. PT Kereta Api Indonesia (Rp110 ,8 milyar) 20. PT Industri Kapal Indonesia (US$12,2 juta) 21. PT Wijaya Karya (US$11,4 juta) 22. Perum Perhutani (Rp88,8 milyar, US$758 ,6 ribu) 23. PT Asuransi Jawisraya (Rp90,4 milyar, US$6 ribu) 24. PT PANN Multi Finance (US$4,6 juta) TEMPO.CO

Read More......

Category:
��
www.tips-fb.com
06.01 | Posted in

Jakarta Sosok Si Cepot dalam dunia pewayangan tidak hanya digemari di Indonesia. Penampilan tokoh lucu, humoris dan menggemaskan ini ternyata mampu menghipnotis penonton bule. "Selamat malam. Apa kabar Bapak-bapak dan Ibu-ibu, anak-anak yang tampan dan cantik? Saya, Cepot dari Indonesia", kata Si Cepot dalam bahasa Rusia saat menyapa lebih dari lima ratus penonton yang memadati State Theatre of the Young Spectators di Republik Sakha (Yakutia), Federasi Rusia, Selasa (10/7) lalu. Serta merta tepuk tangan menggema memenuhi tempat pertunjukan dan diiringi gelak tawa melihat kelucuan Si Cepot yang dimainkan dalang kondang Wawan Gunawan. "Khorosho… (Baik)", jawab para penonton serempak bagai sebuah paduan suara yang dipimpin Si Cepot. Decak kagum penonton terlihat ketika Si Cepot dengan gayanya yang khas menyanyikan lagu 'Panon Hideung'. Penonton langsung mengikutinya menyanyi dalam bahasa Rusia 'Ochi Chyornie'. Aksi humoris Si Cepot mengocok perut penonton dalam lakon 'Rahwana Gugur'. Pertunjukan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut dirasakan sangat sebentar. Penonton seakan-akan larut dalam pertunjukan karena terdapat interaksi aktif antara penonton dengan wayang dan dalang. Menurut Ki Dalang yang dikenal Wawan Ajen yang menciptakan Wayang Ajen ini, apresiasi dan animo masyarakat Rusia sangat luar biasa. Kakaguman dan keunikan mereka adalah banyaknya wayang yang hanya dimainkan oleh seorang dalang dengan suara yang berbeda-beda, tidak seperti permainan wayang atau boneka pada umumnya. "Seusai pertunjukan saya dikerumini banyak orang, baik wartawan, budayawan, seniman dan penonton yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Wayang Golek dan teknik-teknik mempermainkannya," ujar Wawan Ajen yang menggeluti kesenian Tanah Pasundan ini sejak kecil. Wawan menambahkan kesenian Wayang Golek diterima masyarakat Rusia. Banyak yang ingin memiliki wayang tersebut. Tidak sedikit yang menyampaikan ingin datang ke Indonesia. "Ada kritikus dan seniman setempat yang ingin datang ke Indonesia untuk mengetahui lebih banyak tentang Wayang Golek. Mereka ingin ada kerjasama ke depan agar wayang ini dapat diperkenalkan di sekolah-sekolah setempat sebagai media pembelajaran”, kata Wawan, sebagaimana surat elektronik yang diterima detikcom dari Kedutaan Besar RI di Rusia, Kamis (12/7/2012) Indonesia bersama 11 negara lainnya ikut serta dalam International Festival "Meeting of the UNESCO Masterpieces on the Land of Olonkho" tanggal 10-16 Juli di Yakutsk, Republik Sakha (Yakutia), Federasi Rusia yang berjarak lebih dari 8.468 km dari Moskow ke arah bagian timur jauh Rusia. Setiap negara menampilkan keunikan seni dan budaya masing-masing. Indonesia menampilkan Wayang Ajen dari Padepokan Wayang Ajen Parwa Pujangga. Sementara negara-negara lainnya, seperti India menampilkan Kutiyattam Sanskrit Theater, China (Kun Qu Opera), Mongolia (Traditional Music of the Morin Khoor), Korea (Namsadang Nori), Bangladesh (Baul Songs-traveling musicians), Bhutan (Mask Dance of the Drums from Drameste), Jepang (Nogaku Theatre), dan Rusia (Yakut Heroic Epos “Olonkho”). Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Djauhari Oramangun yang hadir dalam festival tersebut menyampaikan keikutsertaan Indonesia ini sebagai bagian dari diplomasi publik. Indonesia merupakan rumah bagi ribuan suku dan etnis yang memiliki kekayaan budaya yang perlu dipromosikan ke dunia internasional, mulai dari tarian, musik, ritual dan tradisi. Menurut Djauhari Oratmangun, diplotainment yang merupakan perpaduan antara diplomasi dan infotainment perlu dikembangkan. Budaya bersifat universal sehingga mudah diterima oleh bangsa lain. "Kehadiran Si Cepot di Rusia bukan semata untuk menghibur, tetapi mengemban misi diplomasi," ungkap Djauhari Oratmangun. sumber: http://news.detik.com

Read More......

Category:
��
www.tips-fb.com